Tim Percepatan Pembangunan Di Tangan Pj. Gubernur Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si

Jakarta, PUPR Papua Barat_ Dikutip dari laman JagatPapua.com_ Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Dr Ir Basuki Hadimuljono, M.Sc ditemui Tim Percepatan Pembangunan Infrastruktur Papua Barat menghasilkan jawaban yang cukup membanggakan hasil tuangan Rencana Strategi (RENSTRA) benar-benar berhasil diimplementasi menjadi Program-Program yang nyata, tidak tanggung-tanggung 6 (Enam) Program Usulan Papua Barat langsung mendapat perhatian dan disetujui oleh Pak Menteri PUPR RI Senin 1/8/2022) di Kantor Beliau.

Pertemuan yang langsung dipimpin oleh Pj. Waterpauw tersebut, didampingi oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou,S.IP.MH serta Ketua Tim Percepatan Pembangunan Infrastruktur Papua Barat Raymon Yap.

Hadir pula Plt. Kepala Dinas PUPR Papua Barat Yohanis Momot, ST.MT, Kepala Bappeda Papua Barat, dan beberapa pimpinan OPD Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari.

Adapun Keenam Program dimaksud dikutip dari laman diatas adalah sebagai berikut : Pertama, Pembangunan Jalan Alih Trase bandara Rendani-Wosi dengan Panjang 1,4 km disetujui untuk dikerjakan. Kedua, pembangunan dan Peningkatan Jalan Alih Trase di Jl. Esai Sesa-Maruni dengan Panjang 1,9 km. Ketiga, Pembangunan Pasar Sentral Sanggeng dengan luas bangunan 31.000 meter persegi disetujui untuk di bangun atas usulan Bupati Manokwari. Keempat, Pembangunan Ruang Terbuka Publik di sekitar Borasi dengan luas 1,6 hektar dilaksnakan tahun ini juga hingga target selesai pada tahun 2024. Kelima, Pembangunan Jembatan PEPERA 1969 di Teluk Sawaibu dicanangkan pembangunannya dimulia tahun 2023, untuk jembatan ini akan ditinjau Kembali posisinya di teluk sehingga akan dikaji Kembali tetapi pada prinsipnya akan dimulai dibangun tahun 2023, jelasnya yang juga kesehariannya sebagai Asisten III Bidang Administrasi SETDA Provinsi Papua Barat. Ini yang ditunggu, Program Keenam, Ikonik Kota Manokwari yakni Bandara Rendani proses pembangunan runway dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan yang saat ini tengah berjalan proses pembangunannya diupayakan tuntas tahun 2024,terang Raymon Yap.

Keenam program tersebut kata Raymon telah disetujui, namun pembangunan jembatan PEPERA yang perlu ditinjau Kembali berdasarkan penjelasan diatas.

Intinya hasil maksimal yang diperoleh atas usulan dan berbagai upaya baik di tingkat Kabupaten Manokwari maupun Provinsi Papua Barat tentu selalu diselaraskan dan dijalankan sesuai kedudukan dan peranan di setiap tingkatan garis koordinatif demi kemajuan Papua Barat kedepannya.